Semuanya berawal dari Shalat Ashar waktu hari Rabu (kalau nggak salah). Muti sama Lala lagi ngobrol berdua, sambil nunggu adzan. Trus, biasa ... Lala kan kalau ngobrol tangannya nggak bisa diem #piece, La! Dia ngobrol sambil tangannya mukul-mukul.
Lala : "Muti, maaf, ya! Kakimu kupukul-pukul."
Muti : "Lho? Nggak, tuh."
Lala : "Tadi, aku mukul sesuatu, lho ... empuk-empuk gitu, kayak kaki. Jangan bo'ong, ah!"
Muti : "Nggak! Kalau kamu mukul, pasti kerasa, dong! Tadi, aku nggak ngerasa ada yang mukul-mukul kakiku!"
Lala : "Trus, tadi kaki siapa?"
Muti : "Nggak, tau. Jangan nakut-nakutin, ah!"
Lala : "Beneran ...."
Akhirnya, wajah mereka berdua pucat pasi. Mereka berdua tadi duduknya silang, 'n rapat banget. Nggak ada celah di anatranya. Lantas, kaki siapa?
Pulang dari Shalat Ashar, ngelewatin kamar mandi pertama menuju tangga, Muti ngelihat sesuatu (ini rahasia, kalau mau, tanya orangnya, ya!) Akhirnya, karena ketakutan, dia ngibrit ke kelas. Lala ditinggalin (kasiaaan ... :9)
***
Di rumah Muti, waktu di kamar mandi, di pintunya kan ada ventilasi udara di bagian bawah. Nah, dia ngelihat lagi sepasang kaki, tapi warnanya putih jalan, tapi cepet. Kayak lari. Ngibrit lagi, tuh anak ke kamarnya.***
Esok paginya, Muti sarapan sendirian di bawah. Kakak cowoknya lagi mandi di atas. Pembantunya lagi bukain gerbang, kalau-kalau supirnya udah datang. Trus, waktu asyik-asyik makan ..., dia ngelihat ada tangan loncat-loncat di belakang kursinya. Ketakutan lagi, dia teriak manggil pembantunya, "Bude Nuuur! Tolong ke siniiii!" "Ada apa, sih?" pembantunya dengan tergopoh-gopoh datang menghampirinya. "Tungguin sebentar, ya! Tolong," pinta Muti.Trus, pembantunya nungguin sambil beres-beres dapur. Muti pun memberanikan diri nengok ke belakang kursi makan. Eh, udah hilang tangan-tangannya. Dan setelah itu, dia ngerasa nyenggol sesuatu di bawah meja, kayak kaki gitu. Sambil ketakutan, dia lanjutin sarapan dengan buru-buru, lalu langsung berangkat sekolah. Untung saja nggak lupa ingatan sama kakak cowoknya.
***
Setelah mengalami kejadian aneh, Muti cerita sama Lala.Muti : "Jangan-jangan ada hubungannya sama sandalku yang hilang!"
Lala : "Iya, menghilang secara misterius!"
Akhirnya, mereka berdua cerita lagi sama Billy dan Icha pas mau Shalat Dhuha tadi. Billy ketakutan, waktu Muti nunjukin tempat penampakan si "rahasia" di toilet deket tangga. Di masjid, mereka rundingin lagi. Lala sama Muti cerita lagi.
Muti : "Beneran itu!"
Lala : "Iya. Trus, tadi kartu yang buat keluar kelas jatuh sendiri! Pasti gara-gara si "tangan". Sama minumku tumpah sendiri."
Billy : "Bisa aja ada yang nendang, La!"
Icha : "Iya."
Muti : "Nggak mungkin lah. Semua asyik main UNO di bawah. Di atas cuma aku sama Icha, kita sibuk ngerjain Kesenian. Nggak ada yang lewatin meja Lala. Pas aku mau lewat, udah tumpah gitu."
Mereka pun mengobrol dengan serius. Mau ke tempat Wudhu, Muti ngelihat-lihat pemandangan. Ada mobil parkir di samping tempat Wudhu wanita, warna putih, kosong, kacanya pink kebiru-biru tuaan. Lala ngeliat kaus kaki digantung (?) kalau Muti, nggak tau tangan atau kaki langi goyang-goyang. Takutlah anak itu lagi. Di tempatt Wudhu, Billy sama Lala lagi benerin jilbab parisnya. Ngeliat lagi, sekelebat bayangan lewat dengan cepat di depan toilet. Jerit, terus lari buru-buru keluar. Akhirnya, telat juga Shalat Dhuhanya! Untung Mam Aida belum datang. Mereka berempat sempat cerita sama Mam Ayu dan Mam Aida. Awalnya, kedua guru itu kurang percaya. Tapi, lama-lama Mam Ayu bilang, "Oh, iya, ya? Emang, sih ... kalau lihat begituan, istighfar aja." Mam Aida sih kurang percaya.
***
Awalnya, Lala mau cerita ke Ajeng juga. Muti bilang, "Jangan, La! Nanti Ajeng juga kena teror!" Akhirnya, anak itu (Lala) dengan cemas berharap-harap agar dia juga tidak mendapat giliran teror. Karena, menurut rundingan mereka berempat, si 'Sikil' dengan 'Tangan' akan mengikuti mereka, sampai rumah ....Selesai!!! Itu cerita beneran dari narasumber. Kalau mau lebih lengkapnya, tanya lagi. Semoga kalian juga nggak kelibat teror yang sedikit menegangkan, dan membuat tenggorokan sakit jerit-jerit mulu :p
Perlu bantuan untuk penyelidikan??
BalasHapussekolah kita memang seperti itu, yg seperti ini masih biasa dibanding dulu, masih mending kalian hanya melihat tangan dan kakinya.
BalasHapushuh yg gak penting kayak gini malah dibuat posting...
BalasHapusmending pelajaaran gitu atau ringkasan..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus